Rabu, 27 November 2013

MASALAH SOSIAL PADA ANAK SEKOLAH

Masalah sosial adalah suatu ketidak sesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kelompok social atau menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok anggota kelompok social tersebut sehingga terjadi kepincangan sosial. Dalam perkembangan individu dengan individu lain tidak selamanya berjalan mulus dan lancar, tapi ada kalanya terjadi kesenjangan dan perbenturan antara satu kepentingan dengan kepentingan lainnya. Keadaan ini dapat teraktualisasi lewat cara beradaptasi, cara berkomunikasi dan cara bertingkah laku.
Siswa sebagai individu akan menghadapi berbagai masalah tentunya antara satu dengan yang lainnya. Konsekuensinya siswa akan memperoleh jenis bimbingan yang berbeda pula sesuai dengan jenis permasalahan yang dihadapinya. Masalah sosial yang dihadapi siswa antara lain
a. merasa rendah diri bergaul denganorang lain,
b. merasa lebih senang menyendiri,
c. hubungan dengan orang tua dan guru yang kurang baik.
Secara umum kita dapat melihat bahwa masalah sosial juga menyangkut masalah penyesuaian diri dengan berbagai lingkungan, baik lingkunagn sekolah, keluarga dan masyarakat.
Penyesuaian diri adalah kemampuan seseorang untuk hidup dan bergaul secara wajar terhadap lingkungannya, sehingga Ia merasa puas terhadap dirinya dan terhadap lingkungan. Penyesuaian diri merupakan hal yang sangat penting untuk dapat memenuhi kebutuhan individu dengan segala macam kemungkinan yang ada dalam lingkungan tersebut.
Proses penyesuaian diri dapat menimbulkan berbagai masalah terutama masalah sosial yang terjadi pada diri individu itu sendiri. Jika individu dapat berhasil memenuhi kebutuhannya sesuai dengan lingkungan tanpa gangguan dan kerugian bagi lingkungannya dinamakan well adjusted. Dan jika individu gagal dalam proses penyesuaian diri disebut maladjusted atau salah suai. Selanjutnya dia menjelaskan ciri-ciri orang yang well adjusted, yaitu yang mampu merespon (kebutuhan dan masalahnya) secara matang, efisien, puas dan sehat (wholesome). Yang dimaksud dengan efisien adalah hasil yang diperolehnya tidak banyak membuang energi, waktu, atau kekeliruan. Sementara wholesome adalah respon individu itu sesuai dengan hakikat kemanusiaannya, hubungan dengan orang lain, dan hubungan dengan Tuhan.
Orang yang memiliki sikap iri hati, hasad, cemburu atau bermusuhan merupakan respon yang tidak sehat. Sedangkan sikap persahabatan, toleransi dan member pertolongan merupakan respon yang sehat.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka seseorang dapat dikatakan memiliki penyesuaian diri yang sehat, yang normal, yang baik apabila Ia mampu memenuhi dan mengatasi masalahnya secara wajar, tidak merugikan dirinya dan lingkungannya. Penyesuaian diri yang normal  mempunyai  karakteristik  seperti:
1. Absence of excessive emotionality, terhindar dari ekspresi emosi yang berlebihan, merugikan  atau  kurang mampu mengontrol diri.
2. Absence of psychological mechanism, terhindar dari mekanisme-mekanisme psikologi, seperti  rasionalisasi,  agresi,  kompensasi  dan lainnya.
3. Absence of the sence of personal frustration, terhindar dari perasaan prustasi atau perasaan kecewa  karena  tidak  terpenuhi  kebutuhannya.
4. Rational deliberation and self-direction, memiliki pertimbangan dan penghargaan diri yagn rasional, yaitu mampu menyelesaikan masalah berdasarkan alternative-alternatif yang telah dipertimbangkan secara matang dan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambil.
5. Ability to learn, mampu belajar, mampu mengembangkan kualitas dirinya, khususnya yang berkaitan dengan upaya untuk memenuhi kebutuhan atau mengatasi masalah sehari-hari.
6. Utilization of past experience, mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu, bercermin ke masa  lalu  baik  yang  berkaitan  dengan  keberhasilan  maupun  kegagalan  untuk  mengembangkan  kualitas  hidup  yang lebih baik.
7. Realistic, objective attitude, bersikap objektif dan realistic, mampu menerima kenyataan hidup yang dihadapi secara wajar, mampu menghindari, merespon situasi atau masalah secara rasional, tidak didasarkan oleh prasangka negatif.
Untuk mendapatkan solusi secara tepat atas permasalahan sosialnya, guru harus terlebih dahulu melakukan identifikasi dalam upaya mengenali gejala-gejala secara cermat terhadap fenomena-fenomena yang menunjukkan kemungkinan adanya permasalahan sosial yang melanda siswa. Diagnosis dilakukan untuk mengetahui dan menetapkan jenis masalah yang dihadapi klien lalu menentukan jenis bimbingan yang akan diberikan, dalam melakukan diagnostik masalah sosial siswa perlu ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengenali peserta didik yang mengalami masalah sosial
b. Memahami sifat dan jenis masalah sosial
c. Menetapkan latar belakang masalah sosial
d. Menetapkan usaha-usaha bantuan
e. Pelaksanaan bantuan
f. Tindak lanjut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar